Boyolali – Seorang bocah laki-laki berinisial AS (10) ditemukan meninggal dunia setelah tenggelam di Embung Kedung Lerep, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Senin (3/3/2025).
Kapolres Boyolali AKBP Rosyid Hartanto menyampaikan belasungkawa atas kejadian ini dan mengimbau para orang tua agar lebih waspada dalam mengawasi anak-anak, terutama di lokasi berisiko seperti embung, sungai, dan danau.
“Kami sangat berduka atas musibah ini. Kami berharap kejadian serupa tidak terulang. Para orang tua diharapkan lebih waspada dan selalu mengawasi anak-anak saat bermain di area yang berpotensi membahayakan,” ujar AKBP Rosyid Hartanto.
Kronologi Kejadian
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Saksi N (40) melihat korban bermain di sekitar embung bersama dua temannya. Diduga terpeleset, korban tercebur ke dalam embung yang cukup dalam.
Ngatini sempat berupaya menolong dengan mencari bambu, namun bambu yang ia temukan tidak cukup panjang. Saat kembali dengan bambu yang lebih panjang, korban sudah tidak terlihat di permukaan air.
Saksi kemudian meminta bantuan warga sekitar, S (30) dan I (41). Keduanya berusaha melakukan penyelamatan dan membawa korban ke Puskesmas Cepogo menggunakan sepeda motor. Namun, dalam perjalanan, korban dinyatakan meninggal dunia.
Pemeriksaan dan Tindak Lanjut
Hasil pemeriksaan medis dari Puskesmas Cepogo tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak autopsi dengan membuat surat pernyataan bermaterai.
Kapolsek Cepogo AKP Agung Setiawan menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mengumpulkan keterangan saksi, dan berkoordinasi dengan pihak medis serta keluarga korban.
“Kami telah menangani kasus ini sesuai prosedur, memastikan situasi tetap kondusif, dan berkoordinasi dengan pihak terkait,” ujar AKP Agung Setiawan.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan anak-anak, terutama di area yang berpotensi membahayakan. Semua pihak diharapkan lebih berhati-hati agar kejadian serupa tidak terulang.