SALATIGA – Pondok Pesantren Al Turmudzi di Dusun Gamol RT 03 RW 06, Kelurahan Kecandran, Kecamatan Sidomukti, menggelar acara Doa Bersama untuk Indonesia pada Minggu (23/2/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari rutinan malam Senin, namun kali ini dikemas secara khusus dengan tema “Jangan Kau Buat Merah Putih Menangis Karena Ulahmu.”
Acara ini dihadiri oleh para santri, tokoh masyarakat, dan warga sekitar yang ingin berpartisipasi dalam doa bersama demi keutuhan bangsa. Pengasuh Pondok Pesantren Al Turmudzi, KH Muhtarul Anam (Gus Anam), menyampaikan pesan mendalam mengenai pentingnya menjaga persatuan di tengah situasi nasional yang berpotensi memecah belah.
“Saat ini kita menghadapi banyak isu yang dapat mengganggu persatuan dan kesatuan. Oleh karena itu, saya mengimbau kepada seluruh anak bangsa untuk tidak membuat gaduh. Mari kita jaga kebersamaan dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan demi Indonesia yang damai dan sejahtera,” ujar Gus Anam dalam tausiyahnya.
Doa bersama ini juga bertujuan untuk memohon perlindungan dan keberkahan bagi Indonesia, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan dan dinamika sosial-politik yang berkembang. Dengan lantunan doa dan dzikir, para peserta berharap agar bangsa ini tetap kuat dan bersatu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kegiatan tersebut mendapat respons positif dari para peserta. Salah satu jamaah, Ahmad Fauzi, mengungkapkan bahwa acara seperti ini sangat diperlukan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang dapat merusak harmoni bangsa. “Kita harus tetap waspada terhadap segala bentuk provokasi yang bisa memecah belah. Doa dan kebersamaan seperti ini sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai persatuan,” katanya.
Acara ini ditutup dengan pembacaan doa bersama yang dipimpin langsung oleh Gus Anam, diikuti oleh seluruh jamaah dengan penuh khidmat. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semangat persatuan dan kesatuan semakin mengakar kuat di tengah masyarakat, menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang damai dan harmonis. (Guruh Cahyono)