Ibu Muda di Semarang Kehilangan Bayi Dengan Modus Adopsi Paksa, Pelaku Terekam CCTV

Sabtu, 29 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SEMARANG– S (21) tak kuasa menahan tangis saat mengingat bayi yang baru saja ia lahirkan sepekan lalu. Mahasiswi asal Semarang ini kini tengah berjuang mencari keberadaan buah hatinya, yang hilang dalam proses adopsi yang tak jelas.

Di sebuah ruangan kecil di kantor ELBEHA Barometer Salatiga, Sabtu (29/3/2025), S menceritakan kisah pilunya. Dengan suara bergetar, ia mengungkapkan bahwa bayi tersebut adalah anak hasil hubungannya dengan sang kekasih, R. Karena takut ketahuan orang tua, S dan R memutuskan untuk mencari orang yang bersedia mengadopsi bayi mereka.

“Sejak awal memang niatnya ingin mencari orang tua angkat untuk anak saya. Tapi saya tidak menyangka akhirnya seperti ini,” tutur S, matanya berkaca-kaca.

S melahirkan di sebuah klinik bidan di Semarang pada Sabtu (22/3/2025). Saat proses persalinan, pasangan yang mengaku siap mengadopsi bayi tersebut sudah menunggu di lokasi. Tanpa banyak bicara, mereka meminta bayi itu segera diserahkan.

Baca Juga:  Polda Jateng Musnahkan 26 Kg Sabu dan 10 Ribu Pil Ekstasi, Selamatkan 140 Ribu Jiwa

Dalam kondisi masih lemah, S dan R dipaksa menandatangani sebuah surat yang isinya mereka sendiri tak pahami sepenuhnya. Usai persalinan, S dibawa ke sebuah hotel di Semarang, tempat perpisahan terakhirnya dengan sang bayi terjadi. “Di situlah anak saya dibawa pergi. Padahal belum ada kesepakatan final,” katanya dengan suara tertahan.

Sejak saat itu, S tak lagi mendapat kabar tentang anaknya. Harapannya untuk tetap mengetahui kondisi buah hatinya hancur begitu saja. “Saya hanya ingin tahu kabarnya, setidaknya ada foto atau cerita tentang dia. Tapi mereka menghilang begitu saja,” ujarnya, menyeka air mata.

Sebagai kompensasi, pasangan pengadopsi memberikan uang Rp5 juta kepada S. Namun, bagi S, uang itu tak ada artinya dibandingkan keinginannya untuk tetap terhubung dengan anaknya. “Saya tidak menginginkan uang. Saya hanya ingin bisa tahu dia baik-baik saja,” ujarnya pelan.

Baca Juga:  Lanjutan IBL 2025 : Jalani Laga Kandang, Satya Wacana Salatiga Libas Bali United

Ketua ELBEHA Barometer, Sri Hartono, menegaskan pihaknya akan membantu mencari keberadaan orang yang membawa bayi S. “Kasus ini sangat janggal. Orang yang mengadopsi tiba-tiba menghilang dan tidak bisa dihubungi. Ini menimbulkan banyak tanda tanya,” ungkapnya.

Menurutnya, adopsi memiliki mekanisme hukum yang harus dipatuhi. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007, setiap adopsi harus melibatkan proses legal yang sah, termasuk persetujuan orang tua biologis dan legalisasi di pengadilan. Jika prosedur ini tidak diikuti, maka ada indikasi pelanggaran hukum yang bisa berdampak serius.

“Jika dalam waktu dekat tidak ada itikad baik dari pihak yang membawa anak S, maka langkah hukum akan ditempuh,” tegas Sri Hartono.

Kini, S hanya bisa berharap agar anaknya kembali ke pelukannya. “Saya siap merawatnya sendiri. Saya hanya ingin dia kembali,” katanya dengan mata penuh harapan. (Red)

Berita Terkait

Sistem One Way Nasional Berlaku untuk Antisipasi Puncak Arus Balik Lebaran 2025
Oei Hui-lan: Perempuan Semarang yang Menjadi Ibu Negara China
Bayi Kembali ke Ibu Kandung, Dugaan Praktik Adopsi Paksa Tak Terbukti
Kapolda RH Wibowo dan Jajaran Berbaur Dengan Masyarakat, Ikuti Sholat Ied di Halaman Mapolda Jateng
Kapolda Jateng Tinjau Pengamanan Mudik di Terminal Mangkang
Lanjutan IBL 2025 : Jalani Laga Kandang, Satya Wacana Salatiga Libas Bali United
Walikota Salatiga Hadiri Konsultasi Publik RPJMD Jawa Tengah 2025-2029 di Semarang
Kronologi Oknum Polisi Polda Jateng Aniaya Bayi Kandung Hingga Tewas

Berita Terkait

Minggu, 6 April 2025 - 13:44

Sistem One Way Nasional Berlaku untuk Antisipasi Puncak Arus Balik Lebaran 2025

Kamis, 3 April 2025 - 06:11

Oei Hui-lan: Perempuan Semarang yang Menjadi Ibu Negara China

Senin, 31 Maret 2025 - 20:10

Bayi Kembali ke Ibu Kandung, Dugaan Praktik Adopsi Paksa Tak Terbukti

Senin, 31 Maret 2025 - 18:07

Kapolda RH Wibowo dan Jajaran Berbaur Dengan Masyarakat, Ikuti Sholat Ied di Halaman Mapolda Jateng

Sabtu, 29 Maret 2025 - 18:20

Ibu Muda di Semarang Kehilangan Bayi Dengan Modus Adopsi Paksa, Pelaku Terekam CCTV

Selasa, 25 Maret 2025 - 23:54

Kapolda Jateng Tinjau Pengamanan Mudik di Terminal Mangkang

Sabtu, 22 Maret 2025 - 04:43

Lanjutan IBL 2025 : Jalani Laga Kandang, Satya Wacana Salatiga Libas Bali United

Jumat, 21 Maret 2025 - 07:32

Walikota Salatiga Hadiri Konsultasi Publik RPJMD Jawa Tengah 2025-2029 di Semarang

Berita Terbaru

error: Content is protected !!