Semarang – Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia Wilayah Jawa Tengah menyampaikan aspirasi terkait program inpassing bagi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah swasta kepada Anggota Komisi VIII DPR RI, Abdul Fikri Faqih. Aspirasi tersebut disampaikan dalam pertemuan yang berlangsung di kediaman Abdul Fikri Faqih di Kota Semarang, Senin (24/2/2025).
Dalam pertemuan ini, tujuh pengurus JSIT Jawa Tengah hadir untuk mengusulkan agar program inpassing guru PAI mendapat perhatian serius dan diteruskan kepada Kementerian Agama sebagai mitra kerja Komisi VIII DPR RI. Ketua rombongan, Sunarto, menekankan pentingnya kemudahan komunikasi antara kementerian dengan lembaga pendidikan swasta seperti JSIT Indonesia, Ma’arif, dan Muhammadiyah.
“Kami berharap komunikasi antara Kementerian Agama dan lembaga pendidikan swasta dapat lebih terbuka dan lancar, sehingga kebijakan yang diambil benar-benar memberikan manfaat bagi para guru di sekolah swasta. Informasi yang kami terima, program inpassing akan dibuka kembali pada 2025,” ujar Sunarto.
Sunarto juga menyampaikan apresiasi kepada Abdul Fikri Faqih atas peran serta dan kontribusinya dalam memperjuangkan Program Indonesia Pintar (PIP) serta inpassing guru swasta saat menjabat sebagai salah satu pimpinan Komisi X DPR RI pada periode sebelumnya.
Menanggapi aspirasi tersebut, Abdul Fikri Faqih menyatakan komitmennya untuk meneruskan usulan ini kepada pemangku kebijakan terkait. Ia juga berupaya mencari solusi agar komunikasi antara Kementerian Agama dan pengelola pendidikan swasta dapat berjalan lebih efektif.
“Saya berterima kasih atas silaturahmi ini. Aspirasi yang disampaikan akan kami teruskan agar dapat ditemukan solusi terbaik, terutama dalam membangun komunikasi yang lebih baik antara Kementerian Agama dan komunitas sekolah swasta,” kata Abdul Fikri Faqih.
Pertemuan ini menjadi bagian dari upaya JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah dalam memperjuangkan kesejahteraan guru PAI di sekolah swasta serta memperkuat sinergi dengan pemangku kebijakan demi kemajuan pendidikan di Indonesia. (GCP)