Menjelang Lebaran, Harga Bahan Pokok di Pasar Tradisional Klaten Stabil

Selasa, 18 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KLATEN – Menjelang Lebaran, harga sejumlah bahan pokok di pasar tradisional Klaten terpantau relatif stabil, meskipun ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga. Meskipun demikian, harga tersebut dinilai masih terjangkau oleh masyarakat.

Berdasarkan pantauan di Pasar Srago pada Selasa (18/3/2025), harga beras medium berkisar antara Rp12.000 hingga Rp14.000 per kilogram, sementara beras premium dihargai antara Rp16.000 hingga Rp18.000 per kilogram. Telur ayam negeri dijual seharga Rp26.000 per kilogram, mengalami kenaikan sebesar Rp1.000 dari harga sebelum Ramadan. Sementara itu, harga minyak goreng masih stabil di angka Rp17.500 per liter.

“Kenaikan harga belum signifikan, beberapa bahan pokok harganya masih sama seperti awal Ramadan. Biasanya, kenaikan harga baru terjadi beberapa hari menjelang Lebaran,” kata Yuli, pedagang sembako di Pasar Srago, Selasa (18/3/2025).

Di sisi lain, harga daging ayam justru mengalami penurunan. Harga daging ayam yang sebelumnya Rp36.000 per kilogram, kini turun menjadi Rp34.000 per kilogram. Pedagang daging ayam di Pasar Tanjung, Juwiring, Hariyanto, menyebutkan bahwa penurunan harga tersebut terjadi dalam sepekan terakhir. Namun, diperkirakan harga akan kembali naik mendekati Lebaran.

Baca Juga:  Bupati Sragen Gratiskan Parkir Pasar Sukowati Dua Bulan untuk Dongkrak Kunjungan

“Saat ini turun, tapi biasanya harga akan naik karena permintaan meningkat menjelang Lebaran. Kami perkirakan harga bisa naik hingga Rp40.000 per kilogram,” ujarnya.

Terkait pasokan, Hariyanto mengungkapkan bahwa tidak ada kendala berarti, mengingat distribusi daging ayam dari peternakan dan rumah potong di Klaten berjalan lancar.

Sementara itu, komoditas hortikultura, seperti sayuran dan cabai, mengalami kenaikan harga. Berdasarkan pantauan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di sejumlah pasar tradisional, harga cabai masih terpantau tinggi, yakni sekitar Rp100.000 per kilogram.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Kabupaten Klaten, Anang Widjatmoko, menjelaskan bahwa kenaikan harga komoditas hortikultura sulit dikendalikan karena mayoritas pasokan berasal dari luar daerah.

Baca Juga:  Gubernur Optimistis Jateng Bakal Penuhi Target Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025

“Kenaikan harga dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi panen hingga hambatan dalam distribusi. Jika pengiriman terhambat, harga bisa ikut naik,” ungkapnya saat mendampingi inspeksi pasar tradisional menjelang Lebaran, Selasa pagi.

Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, menyampaikan bahwa berdasarkan pantauan tim di sejumlah pasar tradisional, saat ini belum diperlukan operasi pasar untuk mengendalikan inflasi menjelang Lebaran. Ia menilai harga bahan pokok yang berlaku di pasaran masih cukup stabil dan terjangkau oleh masyarakat.

“Namun, jika terjadi lonjakan harga yang signifikan dan pasokan bahan pokok sulit didapatkan, Pemkab Klaten akan segera menggelar operasi pasar menjelang Lebaran,” kata Bupati.

Selain itu, TPID juga melakukan inspeksi di Gudang Bulog Meger, Kecamatan Ceper, untuk memastikan keamanan pasokan beras bagi masyarakat. (Red)

Berita Terkait

Gubernur Optimistis Jateng Bakal Penuhi Target Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025
Bupati Sragen Gratiskan Parkir Pasar Sukowati Dua Bulan untuk Dongkrak Kunjungan
Sritex Tutup Permanen Sabtu Ini, 10 Ribu Karyawan Kini Tanpa Pekerjaan

Berita Terkait

Selasa, 8 April 2025 - 06:17

Gubernur Optimistis Jateng Bakal Penuhi Target Produksi Padi 11,8 Juta Ton di 2025

Selasa, 18 Maret 2025 - 16:48

Menjelang Lebaran, Harga Bahan Pokok di Pasar Tradisional Klaten Stabil

Senin, 10 Maret 2025 - 06:25

Bupati Sragen Gratiskan Parkir Pasar Sukowati Dua Bulan untuk Dongkrak Kunjungan

Sabtu, 1 Maret 2025 - 19:08

Sritex Tutup Permanen Sabtu Ini, 10 Ribu Karyawan Kini Tanpa Pekerjaan

Berita Terbaru

error: Content is protected !!