SALATIGA–Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Menyoroti sejumlah fasilitas kampus yang dinilai tidak sesuai. Hal ini mencuat ke publik setelah muncul unggahan di platform medsos instagram dengan tagar #UKSW MUNDUR.
Dalam postingan yang diunggah oleh akun @efraimmenda pada Rabu (5/3/2025) lalu, menerangkan beberapa point tuntutan di antaranya, Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) angkatan 2023 dan 2024 yang hingga saat ini belum diterima oleh para mahasiswa; Kualitas Jas Almamater yang dinilai buruk dan tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan mahasiswa, serta banjir di jalan area kampus terutama di depan Gedung FKIP yang dirasa mengganggu kenyamanan.
Terkait hal ini, Ketua Senat Mahasiswa Universitas (SMU) UKSW Salatiga, Vander Waruwu ikut angkat bicara. Menurutnya, poin-poin yang disuarakan dalam postingan UKSW MUNDUR telah dibahas dalam audiensi terbuka yang diselenggarakan oleh Komisi Advokasi Badan Perwakilan Mahasiswa Universitas (BPMU) pada pekan lalu.
“Mengenai KTM dan Jas Almamater telah dibahas di dalam audiensi dan pihak kampus telah mengakui kesalahan desain dan akan menganti rugi dengan jas almamater yang baru sesuai aspirasi mahasiswa. Kampus juga telah berjanji akan menyediakan KTM bagi Mahasiswa angkatan 2023 dan 2024 sesegera mungkin,” ungkapnya melalui whatsapp kepada jurnalwarga.net, Jumat (7/3/2025).
Vander juga mengungkapkan rasa keprihatinan para mahasiswa terkait kejadian tersebut. Apalagi, kata dia, ketika berbicara soal jas almamater yang menjadi identitas bagi mahasiswa UKSW.
“Sehingga diperlukannya keterlibatan aktif mahasiswa dalam penyelenggaraan atau perubahan kebijakan termasuk Jas Almamater dan KTM, harus ada keterbukaan dari pihak kampus,” imbuhnya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, Rektor UKSW Salatiga Intyas Utami belum memberikan jawaban ketika dimintai konfirmasi melalui nomor whatsapp-nya. Hal yang sama juga terjadi saat jurnalwarga.net berusaha meminta konfirmasi melalui pesan langsung ke akun instagram @efraimmenda. (Guruh Cahyono)