Oei Hui-lan: Perempuan Semarang yang Menjadi Ibu Negara China

Kamis, 3 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tidak banyak yang tahu bahwa dalam sejarah modern China, seorang perempuan kelahiran Indonesia pernah menduduki posisi terhormat sebagai ibu negara. Dia adalah Oei Hui-lan, wanita asal Semarang yang pernah menjadi istri dari pemimpin penting China, Wellington Koo.

Kehidupan Mewah Sejak Lahir

Oei Hui-lan lahir di Semarang pada 21 Desember 1889. Ia adalah putri dari Oei Tiong Ham, seorang taipan gula yang dijuluki “Raja Gula Dunia” asal Semarang, dan Goei Bing Nio. Sejak kecil, Hui-lan hidup dalam kemewahan. Ayahnya memiliki kekayaan yang diperkirakan mencapai 200 juta gulden atau setara dengan Rp 44 triliun dalam nilai saat ini.

Rumah keluarganya di Semarang luasnya mencapai 80 hektar, dilengkapi vila pribadi dan paviliun. Ia tidak pernah merasakan kesulitan karena semua kebutuhannya dipenuhi oleh para pelayan. Setiap ulang tahunnya dirayakan dengan pesta mewah, dihadiri oleh banyak tamu dan hiburan kelas dunia.

Baca Juga:  Dorong Kemandirian Ekonomi, Baznas Latih 103 Santri Usaha Boga dan Barista di MAJT

Dengan status sosial tinggi, Hui-lan memiliki jaringan pergaulan yang luas. Ia berteman dengan keluarga kerajaan Inggris serta tokoh-tokoh politik dunia, yang kemudian mengantarnya pada pertemuan dengan Wellington Koo, seorang diplomat China yang kelak menjadi suaminya.

Menjadi Ibu Negara China

Pada tahun 1920-an, setelah menjanda dan tinggal di London, Hui-lan bertemu dengan Wellington Koo, seorang diplomat berpengaruh yang saat itu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri China. Keduanya menikah di Brussel pada 1921, dan setahun kemudian Koo naik jabatan menjadi Menteri Keuangan China.

Puncak karier politik Koo terjadi pada 1926, ketika ia menjadi pelaksana tugas Presiden Republik China setelah wafatnya Sun Yat Sen. Hal ini menjadikan Oei Hui-lan sebagai ibu negara China. Selama masa jabatannya, ia mendampingi suaminya dalam berbagai urusan diplomasi global, termasuk dalam pembentukan Liga Bangsa-Bangsa.

Baca Juga:  Sejarah Jalan Julianalaan (Jl. Moh. Yamin) dan Willemlaan (Jl. Monginsidi), Salatiga: Jejak Kolonial dan Warisan Pengusaha Rokok Nitisemito

Setelah Koo tidak lagi menjabat sebagai pemimpin China pada 1927, pasangan ini menetap di berbagai kota besar dunia, seperti Shanghai, Paris, dan London. Namun, pernikahan mereka akhirnya berakhir dengan perceraian pada 1958.

Kembali ke Akar Indonesia

Setelah berpisah dari Koo, Oei Hui-lan pindah ke New York dan fokus membesarkan ketiga anaknya. Meskipun tinggal jauh dari tanah kelahirannya, ia masih memiliki keterikatan dengan Indonesia. Pada 1986, ia mencoba menjalankan bisnis di Indonesia, termasuk perdagangan kapal, tembakau, dan sepeda. Sayangnya, semua usahanya mengalami kegagalan.

Hidupnya berakhir di New York pada 1992, kota yang berjarak lebih dari 16.000 km dari tanah airnya. Namun, nama Oei Hui-lan tetap tercatat dalam sejarah sebagai perempuan Indonesia yang pernah menjadi ibu negara China, membuktikan bahwa jejak anak bangsa bisa menembus batas negara dan mempengaruhi sejarah dunia. (Red)

Berita Terkait

Sistem One Way Nasional Berlaku untuk Antisipasi Puncak Arus Balik Lebaran 2025
Bayi Kembali ke Ibu Kandung, Dugaan Praktik Adopsi Paksa Tak Terbukti
Kapolda RH Wibowo dan Jajaran Berbaur Dengan Masyarakat, Ikuti Sholat Ied di Halaman Mapolda Jateng
Ibu Muda di Semarang Kehilangan Bayi Dengan Modus Adopsi Paksa, Pelaku Terekam CCTV
Kapolda Jateng Tinjau Pengamanan Mudik di Terminal Mangkang
Lanjutan IBL 2025 : Jalani Laga Kandang, Satya Wacana Salatiga Libas Bali United
Walikota Salatiga Hadiri Konsultasi Publik RPJMD Jawa Tengah 2025-2029 di Semarang
Sejarah THR: Dari Hadiah Lebaran hingga Hak Pekerja

Berita Terkait

Minggu, 6 April 2025 - 13:44

Sistem One Way Nasional Berlaku untuk Antisipasi Puncak Arus Balik Lebaran 2025

Kamis, 3 April 2025 - 06:11

Oei Hui-lan: Perempuan Semarang yang Menjadi Ibu Negara China

Senin, 31 Maret 2025 - 20:10

Bayi Kembali ke Ibu Kandung, Dugaan Praktik Adopsi Paksa Tak Terbukti

Senin, 31 Maret 2025 - 18:07

Kapolda RH Wibowo dan Jajaran Berbaur Dengan Masyarakat, Ikuti Sholat Ied di Halaman Mapolda Jateng

Sabtu, 29 Maret 2025 - 18:20

Ibu Muda di Semarang Kehilangan Bayi Dengan Modus Adopsi Paksa, Pelaku Terekam CCTV

Selasa, 25 Maret 2025 - 23:54

Kapolda Jateng Tinjau Pengamanan Mudik di Terminal Mangkang

Sabtu, 22 Maret 2025 - 04:43

Lanjutan IBL 2025 : Jalani Laga Kandang, Satya Wacana Salatiga Libas Bali United

Jumat, 21 Maret 2025 - 07:32

Walikota Salatiga Hadiri Konsultasi Publik RPJMD Jawa Tengah 2025-2029 di Semarang

Berita Terbaru

error: Content is protected !!