SALATIGA – Pembangunan Taman Wisata Religi Salatiga (TWRS) di Jalan Pattimura terus menjadi sorotan masyarakat. Meskipun proyek ini telah dianggarkan setiap tahun, kondisi terkini masih memprihatinkan. Sejak dibangun, hanya gerbang utama yang berdiri, sementara lahan di belakangnya masih terbengkalai dan ditumbuhi semak belukar.
Pada tahun 2025, Pemerintah Kota Salatiga kembali mengajukan bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk melanjutkan proyek ini. Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk penataan lahan dan pembangunan fasilitas ibadah bagi berbagai agama, menjadikan TWRS sebagai proyek prestisius yang diharapkan dapat meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi lokal.
Transparansi Pembangunan Dipertanyakan
Hartoko Budiono, Anggota Komisi C DPRD Salatiga, menekankan pentingnya perencanaan yang jelas dan transparan agar masyarakat bisa turut serta mengawasi pembangunan.
“Kalau saya, perencanaan yang jelas. Bahkan kalau boleh, tahapan pembangunan semua masyarakat Kota Salatiga bisa melihat, membaca, dan mengetahui, sehingga bisa ikut mengontrol progresnya seperti apa. Karena apa pun bentuknya, uang yang digunakan untuk membangun itu adalah uang masyarakat,”ujarnya, Senin (10/3/2025).
Sementara itu, Kepala DPUPR Kota Salatiga, Syahdhani Onang Prastowo, mengungkapkan bahwa dalam APBD telah dialokasikan dana untuk kelanjutan proyek ini. Namun, terkait dengan bantuan keuangan dari provinsi, pihaknya belum melihat dokumen otentiknya.
“Saat ini di APBD penetapan dianggarkan TWR lanjutan. Untuk bantuan keuangan sampai saat ini belum melihat dokumen otentiknya (mungkin BPKPD atau Bappeda),” kata Syahdhani.
Dengan adanya rencana bantuan keuangan dari Provinsi Jawa Tengah dan komitmen pemerintah kota, diharapkan pembangunan TWRS dapat segera dilanjutkan sesuai perencanaan yang transparan dan akuntabel, sehingga masyarakat dapat memantau perkembangannya dan menikmati manfaatnya di masa mendatang. (Guruh Cahyono)