KAB. SEMARANG – Pembongkaran median Jalan Jenderal Sudirman Ambarawa yang telah lama dinanti akhirnya dimulai dengan semangat yang membara! Sejak Kamis (13/02/2025) lalu para tokoh penting dan masyarakat setempat berkumpul dalam sebuah acara yang sarat makna, yaitu tasyakuran dan doa bersama di Ruang Kantor ‘Lurah’ Pasar Projo Ambarawa. Acara ini bukan sekadar seremoni biasa, tetapi menjadi tanda dimulainya transformasi besar yang akan mengubah wajah Ambarawa!
Turut hadir dalam momen bersejarah ini, Plt Camat Ambarawa Dewanto Leksono, Kabid Bina Marga DPU Kab Semarang Suhardi, Danramil 09/Ambarawa Kapten Inf Adik Sunarto, dan perwakilan dari kepolisian serta berbagai tokoh lokal lainnya. Tak ketinggalan, para pedagang Pasar Projo dan para pelaksana proyek turut memberikan dukungan, mewarnai tasyakuran yang penuh khidmat tersebut.
Proyek Pembongkaran Median Jalan Jenderal Sudirman: Sebuah Langkah Besar
Menurut Suhardi, Kabid Bina Marga DPU Kab Semarang, Jalan Jenderal Sudirman Ambarawa yang sebelumnya berstatus sebagai jalan nasional, kini beralih menjadi jalan kabupaten sejak 2023. Seiring dengan perubahan status ini, Pemkab Semarang mengambil alih kewenangannya untuk melakukan pembenahan besar-besaran, dimulai dengan pembongkaran median jalan dari depan Laris lama hingga depan Pasar Projo. Proyek monumental ini melibatkan CV Putra Darmawan dan diperkirakan akan selesai dalam 45 hari.
“Ini adalah awal dari perubahan besar bagi Ambarawa! Jalan ini akan dilengkapi dengan saluran yang lebih baik dan penataan lainnya. Harapannya, masyarakat Ambarawa dapat merasakan manfaatnya, terutama saat Idul Fitri 2025 nanti, dengan diberlakukannya sistem satu arah yang akan memperlancar arus lalu lintas,” ujar Suhardi dengan penuh keyakinan.
Warga Ambarawa Menyambut Harapan Baru!
Sebagian besar warga Ambarawa mengungkapkan kebahagiaannya atas proyek ini, terutama karena harapan besar bahwa jalan tersebut akan berfungsi lebih efektif sebagai jalan satu arah. Namun, tak sedikit juga yang mempertanyakan dampak pembongkaran median jalan ini terhadap sistem lalu lintas di sekitar area tersebut.
H Diyanto (59), salah seorang warga Kupang, Ambarawa, menegaskan, “Kami sangat mendukung penataan ini, tetapi kami juga berharap Pemkab Semarang benar-benar memikirkan dan menata jalan-jalan sekitar. Jangan sampai pembenahan di Jalan Jenderal Sudirman justru menambah kemacetan di jalan lain. Semua harus diperhatikan dengan seksama, agar perubahan ini benar-benar menguntungkan bagi masyarakat.”
Dengan semangat dan doa bersama, Ambarawa kini memulai perjalanan besar dalam mengubah wajah kotanya. Masyarakat setempat dan berbagai pihak berharap bahwa perubahan ini akan membawa dampak positif yang nyata bagi kehidupan sehari-hari dan lancarnya arus lalu lintas, menjadikan Jalan Jenderal Sudirman Ambarawa tidak hanya sebagai jalur utama, tetapi simbol kebangkitan bagi seluruh wilayah ini.
Sebagai penutup, semua mata kini tertuju pada proyek ini, berharap bahwa Jalan Jenderal Sudirman akan segera menjadi jalur yang lebih teratur, lebih lancar, dan lebih efisien. Transformasi Ambarawa kini telah dimulai, dan ini adalah langkah awal menuju masa depan yang lebih gemilang!