Pemkab Semarang Dorong Pengembangan Sentra Beras dan Sayuran Organik

Selasa, 11 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UNGARAN – Tren pertanian organik yang semakin diminati masyarakat karena mendukung gaya hidup sehat mendapat perhatian khusus dari Bupati Semarang. Ia menegaskan komitmennya untuk menjadikan Kabupaten Semarang sebagai salah satu sentra produksi beras organik di Indonesia.

Hal tersebut disampaikannya saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan dalam rangka penyusunan RKPD Kabupaten Semarang 2026, yang digelar di Pendopo Rumah Dinas Bupati pada Senin (10/2/2025). Menurutnya, selain beras, pengembangan komoditas sayuran organik juga harus terus didorong guna memperkuat ketahanan pangan serta meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga:  Merayakan Tiga Tahun Inovasi Akar Rumput: Accelerator Lab UNDP Indonesia Dorong Pembangunan Perkotaan Berkelanjutan

“Selain memiliki manfaat kesehatan, produk pertanian organik juga memiliki potensi pasar yang luas, baik di dalam negeri maupun mancanegara,” ujarnya.

Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Semarang, Ambar Suryaningsih, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 38,54 hektare lahan sayuran organik bersertifikat yang tersebar di lima desa di Kecamatan Getasan, yaitu Desa Batur, Tajuk, Manggihan, Kopeng, dan Wates.

Selain itu, Kabupaten Semarang juga memiliki 168,32 hektare lahan padi organik yang dikelola oleh Paguyuban Petani Al Barokah di Desa Ketapang, Kecamatan Susukan.

“Saat ini masih ada sekitar 148 hektare lahan padi yang sedang dalam proses menuju organik. Untuk mendukung transisi ini, pemerintah memberikan bantuan pupuk organik padat dan cair, serta pupuk hayati,” jelas Ambar.

Baca Juga:  700 Peserta Ramaikan Lomba Burung Kicau Piala Spoor di Museum Kereta Api Ambarawa

Ia menambahkan, lahan pertanian yang sedang beralih ke sistem organik tersebar di 33 desa di berbagai kecamatan, termasuk Ambarawa, Jambu, Tuntang, Bergas, Pringapus, Suruh, Susukan, Tengaran, Banyubiru, Ungaran Timur, Bringin, dan Bawen.

Dengan semakin luasnya lahan pertanian organik, diharapkan Kabupaten Semarang dapat menjadi pusat produksi pangan organik yang berdaya saing tinggi, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Berita Terkait

Kapolres AKBP Veronica Siap Pimpin Pengamanan Lebaran 2025 di Salatiga
Diisukan Sedang Dalam Guncangan, Berikut Profil BLN, Koperasi Milik Pengusaha Nicholas
Gubernur Ahmad Luthfi Tekankan Sinergi Kepala Daerah dalam RPJMD Jawa Tengah 2025-2029
Komisi C DPRD Salatiga Rekomendasikan Penutupan Permanen Galian C di JLS
Tabrakan di Jalan Diponegoro Rabu Malam, Sepeda Motor Terbakar Setelah Hantam Truk
Penutupan TMMD Sengkuyung Tahap I 2025 di Pulutan Sidorejo, Wujud Sinergi TNI dan Masyarakat
Wali Kota Robby Hernawan Gunakan Mobil Pribadi untuk Operasional, Tak Mau Bebani APBD
Angkringan Pawon Joglo Sitalang Resmi Dibuka, Sajikan Kuliner Tradisional Menggugah Selera

Berita Terkait

Jumat, 21 Maret 2025 - 21:17

Kapolres AKBP Veronica Siap Pimpin Pengamanan Lebaran 2025 di Salatiga

Jumat, 21 Maret 2025 - 19:28

Diisukan Sedang Dalam Guncangan, Berikut Profil BLN, Koperasi Milik Pengusaha Nicholas

Jumat, 21 Maret 2025 - 07:37

Gubernur Ahmad Luthfi Tekankan Sinergi Kepala Daerah dalam RPJMD Jawa Tengah 2025-2029

Jumat, 21 Maret 2025 - 00:26

Komisi C DPRD Salatiga Rekomendasikan Penutupan Permanen Galian C di JLS

Kamis, 20 Maret 2025 - 12:12

Tabrakan di Jalan Diponegoro Rabu Malam, Sepeda Motor Terbakar Setelah Hantam Truk

Kamis, 20 Maret 2025 - 11:32

Penutupan TMMD Sengkuyung Tahap I 2025 di Pulutan Sidorejo, Wujud Sinergi TNI dan Masyarakat

Rabu, 19 Maret 2025 - 19:59

Wali Kota Robby Hernawan Gunakan Mobil Pribadi untuk Operasional, Tak Mau Bebani APBD

Rabu, 19 Maret 2025 - 16:33

Angkringan Pawon Joglo Sitalang Resmi Dibuka, Sajikan Kuliner Tradisional Menggugah Selera

Berita Terbaru