Tugu Jam Kaloka, yang juga dikenal sebagai Tugu Jam Tamansari, merupakan salah satu ikon bersejarah di Kota Salatiga.
Di akhir masa jabatannya, Pj Walikota Yasip Khasani menginisiasi revitalisasi Tugu Jam Tamansari dengan mengganti mesin jam manual menjadi mesin digital.
Pada Kamis (20/2/2025) malam, sesaat setelah acara serah terima jabatan Pj Walikota Yasip Khasani dan Walikota terpilih Robby Hernawan, Tugu Jam Kaloka diresmikan oleh Robby Hernawan didampingi Wakil Walikota Nina Agustin serta seluruh pejabat Forkopimda.
Berikut adalah sejarah rinci mengenai tugu ini dikutip dari beberapa sumber :
Pendirian dan Masa Kolonial Belanda:
- Awal Abad ke-20: Tugu Jam Kaloka dibangun oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda sebagai penanda pusat kota Salatiga. Meskipun tanggal pasti pembangunannya belum ditemukan, beberapa sumber menyebutkan bahwa tugu ini sudah ada sejak Salatiga berstatus sebagai Stadts Gementee pada 1 Juli 1917.
- Fungsi dan Letak Strategis: Tugu ini didirikan di bundaran yang menghubungkan beberapa jalan utama pada masa itu, seperti Toentangscheweg (sekarang Jalan Diponegoro), Bringinscheweg (Jalan Pattimura), Solocheweg (Jalan Jenderal Soedirman), dan Wilhelminalaan (Jalan Pemuda). Lokasi ini menjadikan tugu sebagai titik sentral kota dan pusat keramaian.
Perkembangan Pasca Kemerdekaan:
- Era Kemerdekaan hingga Orde Baru: Setelah Indonesia merdeka, Tugu Jam Kaloka tetap menjadi landmark penting di Salatiga. Pemerintah setempat melakukan beberapa renovasi untuk menjaga keaslian dan fungsi tugu.
- Era Reformasi hingga Awal 2020-an: Tugu ini terus menjadi saksi berbagai perubahan sosial dan politik di Salatiga. Pemerintah kota mengintegrasikan tugu ini ke dalam program pariwisata lokal, dan renovasi besar dilakukan untuk mempercantik area sekitar tugu, termasuk penambahan taman dan fasilitas pendukung lainnya, menjadikannya destinasi wisata populer.
Periode Kontemporer:
- Penggunaan dalam Kegiatan Sosial: Tugu Jam Kaloka sering menjadi lokasi berbagai acara penting. Misalnya, pada 17 Agustus 2023, komunitas dan masyarakat setempat mengadakan upacara penghormatan Bendera Merah Putih di bundaran tugu ini untuk memperingati Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia.
- Simbol Identitas Kota: Dalam perayaan Hari Jadi ke-1272 Kota Salatiga pada tahun 2022, logo peringatan tersebut menampilkan sketsa Tugu Jam Kaloka, menegaskan peran tugu ini sebagai ikon dan jantung kota.

Simbol Perlawanan Aktivis dan Pegiat Sosial
Tugu Jam Kaloka tidak hanya berfungsi sebagai penunjuk waktu, tetapi juga sebagai saksi bisu perjalanan sejarah Kota Salatiga dari masa kolonial hingga era modern. Bahkan, Tugu Jam Kaloka sempat menjadi simbol protes para aktivis dan pegiat sosial Kota Salatiga di mana penunjuk waktu yang berada di bagian atas tugu seringkali tidak berfungsi dan terkesan diabaikan oleh Pemkot. Atas inisiatif sendiri, sejumlah aktivis dan pegiat sosial Kota Salatiga membetulkan dan berusaha mengganti mesin jam tersebut pada pertengahan Maret 2019, meskipun akhirnya gagal lantaran sejumlah komponen mesin jam yang sudah tidak dapat difungsikan kembali.
Keberadaannya yang strategis dan peranannya dalam berbagai kegiatan masyarakat menjadikannya simbol identitas dan kebanggaan warga Salatiga. (Guruh Cahyono)