Semarang – Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Setya Arinugroho, menegaskan bahwa perbaikan jalan provinsi yang mengalami kerusakan parah harus menjadi program prioritas Pemerintah Provinsi. Hal ini sangat penting karena berkaitan erat dengan keselamatan pengguna jalan. Pernyataan tersebut disampaikan saat menanggapi fenomena kerusakan jalan yang semakin parah pada Rabu (19/2/2025).
Setya Arinugroho mengaku banyak menerima aduan dari masyarakat terkait banyaknya ruas jalan utama yang rusak. Beberapa jalan yang perlu perhatian khusus antara lain Jalan Pedurungan di Semarang, Keling-Jepara, Jalan Wirasdesa-Kajen di Pekalongan, dan Jalan Ngadirojo-Baturetno di Wonogiri.
Salah satu jalan yang mengalami kerusakan serius adalah Jalan Brigjen Sudiarto di Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang. Kontur jalan yang bergelombang dan berlubang, ditambah dengan banyaknya pasir dan kerikil, menciptakan bahaya bagi pengguna jalan, terutama saat musim hujan dan malam hari.
Akibat kondisi jalan yang rusak, banyak pengendara motor yang mengalami kecelakaan, dari luka-luka hingga kasus fatal. Terbaru, dua pengendara motor jatuh di Jalan Brigjen Sudiarto dekat Manunggal Jati dan mengalami luka berat pada Selasa (21/1/2025).
Menurut laporan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, total kerusakan jalan di sejumlah titik mencapai 100 kilometer. Kondisi ini menjadi keresahan masyarakat karena berpotensi meningkatkan angka kecelakaan lalu lintas.
Menanggapi hal ini, Setya Arinugroho menegaskan bahwa perbaikan jalan provinsi harus menjadi prioritas Pemprov Jateng.
“Perbaikan jalan ini harus jadi prioritas! Karena menyangkut keselamatan pengendara, terutama di musim penghujan dan menjelang musim mudik. Kami mendorong Pemprov Jateng melalui dinas terkait untuk memberikan perhatian lebih pada perbaikan jalan provinsi, khususnya untuk jalan yang rusak parah,” jelasnya.
Setya berharap perbaikan dilakukan semaksimal mungkin sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di lapangan. Ia menekankan bahwa tidak semua kerusakan jalan bisa diatasi dengan penambalan.
“Kami berharap perbaikan dilakukan dengan baik sesuai dengan kondisi di lapangan. Jika perlu dilakukan pembetonan, maka seharusnya diupayakan,” lanjut Setya Arinugroho.
Ketika ditanya tentang dampak efisiensi anggaran terhadap realisasi perbaikan, Setya Arinugroho menyatakan bahwa efisiensi anggaran seharusnya tidak menjadi halangan untuk perbaikan. Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Jateng diharapkan bisa memanfaatkan kerjasama dengan pihak swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
“Jika menyangkut efisiensi anggaran, seharusnya itu tidak menjadi halangan. Dinas PU Bina Marga saya yakin bisa memanfaatkan kerjasama dengan pihak swasta melalui CSR,” tandasnya.