Jakarta – Dunia jurnalisme kembali berduka. Situr Wijaya (33), wartawan dari media insulteng.id, ditemukan meninggal dunia di kamar lantai tiga Hotel D’Paragon, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Jumat malam, 4 April 2025. Kematian almarhum menimbulkan sejumlah pertanyaan dan keprihatinan dari berbagai pihak.
Informasi yang diterima redaksi menyebutkan, korban ditemukan dalam kondisi tertelungkup di lantai kamar, tanpa mengenakan pakaian bagian atas. Wajahnya tampak memerah dengan dugaan adanya luka akibat benturan. Aparat dari Polsek Kebon Jeruk dan Polres Jakarta Barat langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan membawa jenazah ke RS Polri Kramat Jati untuk keperluan autopsi.
Pihak Keluarga Soroti Sejumlah Kejanggalan
Sejumlah foto yang beredar memperlihatkan kondisi tubuh korban dalam posisi yang dinilai tidak lazim. Tampak pula adanya bercak darah di area wajah. Rekan dan keluarga korban pun berharap penyelidikan dilakukan secara menyeluruh dan transparan untuk mengungkap penyebab pasti kematian.
Belum ada pernyataan resmi dari pihak hotel terkait kronologi awal penemuan jenazah maupun siapa yang pertama kali melaporkan kejadian tersebut. Di sisi lain, muncul informasi mengenai pembayaran biaya rumah sakit yang dinilai janggal oleh pihak keluarga.
Gubernur Sulteng Bantu Pemulangan Jenazah ke Palu
Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, memberikan perhatian atas kejadian ini. Ia memfasilitasi pemulangan jenazah ke kampung halaman di Palu dengan bantuan dana sebesar Rp25 juta.
“Saya sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan Bapak Gubernur,” ujar Silvi, salah satu kerabat almarhum. Pihak keluarga saat ini masih menunggu hasil autopsi untuk memastikan penyebab kematian.
Dorongan untuk Pengusutan yang Transparan
Kasus ini masih dalam penanganan aparat kepolisian. Sejumlah kalangan, termasuk komunitas pers, berharap agar penyelidikan dilakukan secara terbuka dan profesional.
Kepergian Situr Wijaya menjadi kehilangan besar bagi dunia jurnalistik. Di tengah duka yang mendalam, publik menanti kejelasan dan keadilan agar peristiwa ini tidak meninggalkan tanda tanya berkepanjangan. (Red)