Wow, Salatiga Pernah Jadi Pusat Penelitian Cokelat Dunia di Tahun 1901

Jumat, 6 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Hampir semua kalangan mengenal bahan pangan cokelat. Aneka menu makanan dan minuman tersaji dari bahan olahan yang berasal dari tumbuhan kakao ini.

Di seluruh dunia, cokelat dikenal sebagai bahan pangan yang lezat dan digemari banyak orang. Namun, tahukah anda bahwa jenis kakao terbaik di dunia ternyata berasal dari Indonesia?

Sekitar 1880, ada percobaan penanaman kakao di kebun kopi milik orang-orang Belanda yang tinggal di wilayah Jawa Tengah. Percobaan itu juga dilakukan di Jawa Timur karena kopi arabika di wilayah itu mengalami kerusakan akibat serangan karat daun.

Pada tahun 1888 oleh Henri D. MacGilavry yang mengenal sifat-sifat baik kakao Venezuela terutama mengenai mutunya, didatangkan puluhan semaian baru dari Venezuela. Namun, sangat disayangkan karena yang bertahan hidup hanya satu pohon.

Baca Juga:  VRITIMES Jalin Kerjasama Strategis dengan 3Media.id untuk Perkuat Ekosistem Media Digital

Adalah Kakao Edel, jenis tanaman kakao yang dianggap sebagai yang terbaik di dunia. Kakao edel ditanam di sejumlah wilayah di Pulau Jawa, salah satunya di Banyuwangi. Namun, sejarah kakao edel ini tidak bisa dilepaskan dari Kota Salatiga. Lantas bagaimana ceritanya?

Berdasarkan literatur dari berbagai sumber, perjalanan sejarah Kakao Edel di Indonesia sangat panjang. Kakao Edel pertamakali masuk ke Indonesia sejak 1560, melalui tangan orang Spanyol yang mendarat di Sulawesi. Kakao jenis Criolo Venezuela inilah yang kemudian menjadi cikal bakal dari klon Kakao Djati Roenggo (DR), klon Kakao ini berhasil diciptakan oleh C.J.J. Van Hall, yang merupakan peneliti dari Cacao Proefstation de Salatiga.

Baca Juga:  Prediksi Kripto Tahun 2025: Akan Menjadi Tahun Desentralisasi

Diketahui pada tahun 1901, Cacao Profestation resmi dibuka di Salatiga. Lembaga penelitian cokelat ini dibangun di sekitar kebun kakao. Adapun iurannya berasal dari para anggota Asosiasi Perkebunan.  Dari hasil penelitian inilah kemudian didapat tanaman kakao Djati Roenggo (DR). Tanaman ini merupakan kakao yang berkualitas tinggi. Setelah dibudidayakan, DR diterima baik di kalangan pasar Eropa dengan harga tinggi.

Tercatat pada tahun 1938 terdapat sekitar 29 perkebunan besar di wilayah Hindia Belanda dengan kakao sebagai komoditi utamanya. Pada tahun ini pula, cokelat mengalami masa kejayaan. Sebanyak 13 kebun baru lalu dibuka di Jawa Barat, 7 di Jawa Tengah, dan 9 di Jawa Timur. Setelah Indonesia merdeka, perkebunan-perkebunan itu kemudian dinasionalisasi oleh Pemerintah RI. (GCP)

Berita Terkait

Peringatan Nuzulul Quran di Lapas Ambarawa Jadi Momentum Revolusi Mental Warga Binaan
Gelar Jumpa Pers, Walikota Salatiga Bahas Kesiapan Lebaran dan Kanal Aduan Masyarakat
Pemkot Salatiga Serahkan Insentif Rp1,73 Juta ke 154 Modin
Tim SAR Kab. Semarang Selamatkan Nelayan Terjebak Enceng Gondok di Tuntang
Sudah Kantongi Nama Pejabat Baru, Walikota Salatiga Robby Hernawan Tegaskan Tak Ada Praktik Jual Beli Jabatan
Aktivitas Tambang di Warak Salatiga Menuai Polemik, DPRD Sidak Lokasi, Penambang Beri Klarifikasi
Ulama Muda Palestina Kunjungi SD Izzatul Islam Getasan, Para Siswa Antusias
Bersama Komunitas Wirausaha Salatiga, Wawali Nina Serahkan Santunan Bagi 50 Anak Yatim
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 18 Maret 2025 - 19:00

Peringatan Nuzulul Quran di Lapas Ambarawa Jadi Momentum Revolusi Mental Warga Binaan

Selasa, 18 Maret 2025 - 18:16

Gelar Jumpa Pers, Walikota Salatiga Bahas Kesiapan Lebaran dan Kanal Aduan Masyarakat

Selasa, 18 Maret 2025 - 17:01

Pemkot Salatiga Serahkan Insentif Rp1,73 Juta ke 154 Modin

Senin, 17 Maret 2025 - 21:39

Sudah Kantongi Nama Pejabat Baru, Walikota Salatiga Robby Hernawan Tegaskan Tak Ada Praktik Jual Beli Jabatan

Senin, 17 Maret 2025 - 13:53

Aktivitas Tambang di Warak Salatiga Menuai Polemik, DPRD Sidak Lokasi, Penambang Beri Klarifikasi

Senin, 17 Maret 2025 - 12:08

Ulama Muda Palestina Kunjungi SD Izzatul Islam Getasan, Para Siswa Antusias

Minggu, 16 Maret 2025 - 08:58

Bersama Komunitas Wirausaha Salatiga, Wawali Nina Serahkan Santunan Bagi 50 Anak Yatim

Sabtu, 15 Maret 2025 - 00:11

Taman Bunga Celosia Bagikan Bantuan Ke Sejumlah Pesantren di Wilayah Bandungan

Berita Terbaru