Hampir semua kalangan mengenal bahan pangan cokelat. Aneka menu makanan dan minuman tersaji dari bahan olahan yang berasal dari tumbuhan kakao ini.
Di seluruh dunia, cokelat dikenal sebagai bahan pangan yang lezat dan digemari banyak orang. Namun, tahukah anda bahwa jenis kakao terbaik di dunia ternyata berasal dari Indonesia?
Sekitar 1880, ada percobaan penanaman kakao di kebun kopi milik orang-orang Belanda yang tinggal di wilayah Jawa Tengah. Percobaan itu juga dilakukan di Jawa Timur karena kopi arabika di wilayah itu mengalami kerusakan akibat serangan karat daun.
Pada tahun 1888 oleh Henri D. MacGilavry yang mengenal sifat-sifat baik kakao Venezuela terutama mengenai mutunya, didatangkan puluhan semaian baru dari Venezuela. Namun, sangat disayangkan karena yang bertahan hidup hanya satu pohon.
Adalah Kakao Edel, jenis tanaman kakao yang dianggap sebagai yang terbaik di dunia. Kakao edel ditanam di sejumlah wilayah di Pulau Jawa, salah satunya di Banyuwangi. Namun, sejarah kakao edel ini tidak bisa dilepaskan dari Kota Salatiga. Lantas bagaimana ceritanya?
Berdasarkan literatur dari berbagai sumber, perjalanan sejarah Kakao Edel di Indonesia sangat panjang. Kakao Edel pertamakali masuk ke Indonesia sejak 1560, melalui tangan orang Spanyol yang mendarat di Sulawesi. Kakao jenis Criolo Venezuela inilah yang kemudian menjadi cikal bakal dari klon Kakao Djati Roenggo (DR), klon Kakao ini berhasil diciptakan oleh C.J.J. Van Hall, yang merupakan peneliti dari Cacao Proefstation de Salatiga.
Diketahui pada tahun 1901, Cacao Profestation resmi dibuka di Salatiga. Lembaga penelitian cokelat ini dibangun di sekitar kebun kakao. Adapun iurannya berasal dari para anggota Asosiasi Perkebunan. Dari hasil penelitian inilah kemudian didapat tanaman kakao Djati Roenggo (DR). Tanaman ini merupakan kakao yang berkualitas tinggi. Setelah dibudidayakan, DR diterima baik di kalangan pasar Eropa dengan harga tinggi.
Tercatat pada tahun 1938 terdapat sekitar 29 perkebunan besar di wilayah Hindia Belanda dengan kakao sebagai komoditi utamanya. Pada tahun ini pula, cokelat mengalami masa kejayaan. Sebanyak 13 kebun baru lalu dibuka di Jawa Barat, 7 di Jawa Tengah, dan 9 di Jawa Timur. Setelah Indonesia merdeka, perkebunan-perkebunan itu kemudian dinasionalisasi oleh Pemerintah RI. (GCP)